Sabtu lalu saya menemani seorang kawan yang baru datang dari Surabaya untuk berjalan-jalan keliling kota Jogja. Kebetulan saya mendapat pinjaman motor, jadi kami bisa berkeliling kota Jogja seharian. Sengaja saya memacu motor ke arah Malioboro karena tempat ini tempat paling terkenal di Jogja. Sebenarnya jarak Malioboro dari UGM tidak terlalu jauh, tetapi karena cuaca sangat panas dan jalanan mulai macet membuat jarak itu terasa jauh. Disinilah kesabaran saya diuji. Betapa tidak, cuaca panas dan jalanan macet membuat pengendara semakin gerah, tak sabar ingin segera sampai tujuan, bahkan sebagian dari pengendara sampai melanggar lalu lintas. Sampai di perempatan lampu merah jalan Abu bakar Ali menuju Malioboro jalanan sudah sesak dipenuhi kendaraan yang ingin menuju malioboro. Saya pun menjadi terhenti karena jalan untuk belok kiri juga macet. Puncak kesabaran saya benar-benar diuji ketika seorang pengendara motor mengklakson saya agar segera jalan, padahal semua orang disitu mungkin sudah tau kalau jalan sedang macet. Hanya menunggu lampu merah yang tak sampai satu jam orang-orang sudah berisik membunyikan klakson. Saya heran, mengapa mereka tak sabar menunggu hal sepele yang apabila dilanggar justru bisa berbahaya. Padahal kesabaran adalah hal paling penting saat kita berkendara. Tetapi ada pemandangan menarik disitu, tiba-tiba ada seorang pengendara motor dari arah Abu Bakar Ali belok kiri menuju jalan Mataram, lalu berputar lagi dan belok kiri menuju Malioboro. Wow..saya langsung berpikir “kreatif sekali pengendara itu”. Tanpa berhenti dilampu merah pengendara motor bisa jalan terus ke Malioboro. Tak hanya itu saja, diperempatan sagan hal tersebut juga terulang. Pengendara motor dari arah UGM yang ingin ke arah Galeria tak perlu berhenti di lampu merah, begitu juga sebaliknya. Saya jadi teringat ada peraturan lalu lintas yang menyebutkan “belok kiri jalan terus”. Mungkin saja para pengendara itu telah memplesetkannya menjadi “kalo ingin jalan terus belok kiri saja”.
23/02/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar