Me myself mine

Me myself mine
merlitasari

page

Senin, 24 Mei 2010

“LEGIAN”di Kota Gudeg

Malioboro hanyalah nama sebuah Jalan di Jogja, namun namanya telah terkenal hingga mancanegara. Wiasatawan asing maupun domestik yang datang ke Jogja tak akan lengkap jika belum berkunjung ke Malioboro.
Letaknya yang berada di jantung kota Jogja membuat Malioboro tak pernah sepi dari pengunjung domestik maupun luar. Sebagai tempat tujuan wisata, Malioboro adalah surga belanja bagi para wisatawan yang hendak menghabiskan waktunya di Yogyakarta. Tempat yang menurut cerita berada satu garis lurus dengan Gunung Merapi, Tugu Jogja, Keraton dan Pantai Parangtritis ini menyajikan berbagai hiburan dan kesenangan untuk para wisatwan. Berjejernya kios-kios baju dan kerajinan khas kota Jogja dengan harga murah turut melengkapi keramaian di Malioboro. Tak hanya itu, wisatawan yang ingin bermalam tak perlu khawatir kesulitan mencari penginapan yang murah, karena ditempat ini telah tersedia pula penginapan dari harga mulai lima puluh ribuan sampai hotel bintang lima.
Mudahnya akses transportasi dan harga barang dagangan yang murah menjadi salah satu kelebihan Malioboro. Semua barang yang dijual di sepanjang Jalan Malioboro bisa ditawar dengan harga terjangkau. Transportasi umum seperti bus kota, taksi dan kereta api juga tersedia untuk melengkapi kemudahan mengakses malioboro. Transportasi tradisional seperti dokar dan becak pun tak mau ketinggalan, hanya dengan tiga ribu sampai lima ribu rupiah kita bisa berjalan-jalan keliling Malioboro dan Keraton dengan naik becak.
Sisi tradisional dan modern berjalan berdampingan di tempat yang disebut juga sebagai “Legian”nya Jogja ini. Hadirnya Beberapa pusat perbelanjaan modern seperti Malioboro Mall dan Ramai Mall tidak mengurangi sisi tradisional dari Malioboro. Pasar Beringharjo, benteng Vredebug, Istana Presiden, masih tetap menjadi minat wisatawan untuk berkunjung. Bahkan seringkali acara-acara modern diadakan di tempat-tempat tradisional tersebut.
Dari semua kenyamanan yang menjadikan daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Malioboro, masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Trotoar yang berubah fungsi menjadi lahan parkir sedikit membuat ketidaknyamanan bagi pejalan kaki. Jalana utama yang sempit sementara arus kendaraan yang banyak tak jarang membuat sedikit kemacetan. Namun, masalah-masalah tersebut tak menyurutkan minat wisatawan yang berkunjung ke Malioboro.

01/05/2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar