
Resensi : Percy Jackson and the Olympians: The Lightning Thief
Setelah sukses memvisualisasikan seri novel Harry Potter, Chris Colombus kembali mencoba memfilmkan seri novel Percy Jackson, namun sayang film ini tidak sesukses film Harry Potter. Saya tertarik untuk menonton film ini semata-mata karena ingin tau sejarah Yunani yang menjadi latar cerita Percy Jackson namun dikemas dengan modern. Percy Jackson (Logan Lerman) diceritakan sebagai seorang mahasiswa Yancy Academy, memiliki penyakit disleksia, memiliki kemampuan untuk membaca tulisan Yunani. Kemampuan Percy itu berhubungan dengan jati diri ayahnya yang selama ini sudah meninggalkan dia dan ibunya. Ternyata, Percy seorang halfblood, dia merupakan keturunan dari Poseidon (Kevin McKidd) si dewa laut yang memiliki hubungan dengan manusia bernama Sally Jackson (Chatherine Keener) ibu Percy Jackson. Percy punya sahabat bernama Grover (Brandon T Jackson)si manusia kambing, yang nantinya akan membawa dia kedalam petualangan cerita dewa-dewa Yunani. Awal cerita film ini bermula dari Zeuz (Sean Bean) sang dewa Petir yang tiba-tiba menuduh Percy anak Poseidon yang mencuri petirnya dan harus dikembalikan selama sepuluh hari kalau tidak maka akan terjadi peperangan besar. Banyak yang menginginkan petir itu, salah satunya Hades (Steve Coogen). Dia mengirimkan monster-monster untuk menyerang Percy di dunia manusia, dan menyandra ibunya agar Percy memberikan petir itu padanya. Percy yang tidak tau apa-apa dibantu oleh Grover dan dosennya, Mr Brunner menuju sebuah camp perkumpulan para halfblood dan mempersiapkan peperangan. Di camp tersebut dia berkawan dengan Annabeth (Alexandra Dadario) anak dewi Athena. Percy dibantu dengan Grover dan Annabeth berpetualang untuk menyelamatkan ibu Percy, tantangan yang mereka hadapi cukup sulit, ada Medusa (Uma Thurman), Hydra, dan Lotus Flower yang diumpamakan sebagai Casino mewah. Bagian paling menarik saat mereka melawan Medusa, dengan tingkah kocak Grover membuat film ini menjadi tidak tegang, santai sehingga film ini cocok ditonton sebagai hiburan yang fun enjoyable, pemeran Percy yang menurut saya ganteng bisa memberikan nilai positif untuk film ini. Namun, jika dilihat dari segi cerita masih sangat kurang, kesan datar-datar saja dan menimbulkan banyak pertanyaan bagi penonton menjadi nilai kurang pada film ini. Saat menonton film ini, saya bertanya-tanya mengapa tiba-tiba Zeus menuduh Percy yang mencuri petirnya, dan saya berharap diakhir film bisa menemukan jawaban, dan ternyata pertanyaan saya belum terjawab.
10/05/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar