Me myself mine

Me myself mine
merlitasari

page

Kamis, 18 November 2010

SHADOW for Gadis


Shadow


Gadis masih tetap saja begitu, keras kepala dan egois. Tak tahu kah kalau umurnya sudah genap berkepala dua, seharusnya hal sekecil itu tidak membuat orang tuanya kecewa. Hanya karena dilarang untuk pergi dengan kawan lamanya, satu rumah berantakan dibuatnya, benar-benar sikap yang kekanak-kanakan. Gadis tau apa yang dia lakukan itu salah, childish, tidak dewasa, dan akan merugikannya kelak, namun tetap saja dalam hati kecilnya masih tersimpan berpuluh-puluh cara agar keinginannya itu tercapai. Benar-benar kekanak-kanakan. Sekali lagi disini Kutulis kalau Gadis benar-benar kekanak-kanakan.
Aku mengenal Gadis sudah lama, sejak kecil aku bersahabat dengannya, dimana ada Gadis disitu ada aku. Bahkan, orang-orang sering bilang kalau kami kembar karena kami bagai perangko dan amplop yang selalu dilekatkan oleh lem, tak terpisahkan. Selama sepuluh tahun ini aku tinggal bersama Gadis, sekolah disekolah yang sama, rumah yang sama, bahkan kami sering membeli baju dengan model yang sama pula, kalian tahu kan betapa waktuku banyak kuhabiskan dengannya. Akan kuceritakan sedikit tentang asal usul Gadis, aku bertemu dengannya saat aku berusia sepuluh tahun. Waktu itu, dia sedang duduk sendirian dibawah pohon beringin depan SD yang nantinya akan jadi SD kami bersama, mukanya sangat polos sekali, ada sedikit ketakutan diwajahnya, bukan takut mungkin malu karena dia baru saja pindah ke sekolah kami. Maklum saja, anak-anak kecil kalau melihat ada hal baru atau teman baru pasti sangat menarik perhatian bukan. Aku kecil pun demikian, kudekati Gadis dan kami pun berkenalan.
“Hi, anak baru ya??Nama kamu siapa??”tanyaku
“iya, namaku Gadis, aku dari kota sebelah, kalau kamu??” jawabnya tersenyum
“Namaku Cantik”
Gadis memang gadis yang pemalu, bahkan sangat pemalu. Selama seminggu dia masuk kelas, dia hanya berbicara kalau aku atau teman-teman yang lain bertanya, selebihnya dia memilih diam. Kebetulan Gadis duduk sebangku denganku, jadi aku bisa mengajaknya mengobrol panjang lebar, dan ternyata dia itu sangat menyenangkan. Lalu kami pun bersahabat bahkan hingga saat ini. Setelah aku mengenal Gadis, aku bisa mendeskripsikan dia itu seperti apa, Gadis kecil sangat tomboy tapi berhati feminin, dia berani dengan teman-teman laki-laki tapi dia nggak berani dengan perempuan, sampai kini pun aku juga nggak tau kenapa dia begini, waktu masih balita dia suka sekali nangis dan nggak bisa pisah dari Ibunya barang sedetik pun(aku pernah dapat cerita ini dari ibu Gadis^^), ayahnya orang yang sangat keras dan tak segan untuk memukulnya kalau dia nakal, pernah suatu hari dia mengadu padaku sambil menangis dan menunjukkan punggungnya yang berdarah karena terkena pukul ayahnya, aku memeluknya dan membiarkan dia menangis sepuasnya karena aku tau dia tidak berani menangis didepan orang tuanya. Meskipun kami berusia sama, aku tau betapa menderitanya dia waktu kecil, kadang aku pun tak tega mendengar cerita sedihnya setiap hari. Ya, masa kecil yang kurang bahagia. Gadis juga gadis yang nekat, she’ll do anything that she wanna do, suatu hari Gadis ingin sekali bermain dengan kami, namun ayahnya melarang dan menyuruhnya tidur siang. Kalian tau apa yang dia lakukan?dia melompat dari jendela dan kabur untuk bermain bersama kami, sering dia melakukan hal itu, bahkan tak segan dia berbohong pada orang tuanya (hal yang paling nggak berani kulakukan) untuk suatu hal yang dia ingin lakukan, kebohongan pertama akan memunculkan kebohongan-kebohongan berikutnya. Aku pernah bilang padanya kalau apa yang dia lakukan itu tidak benar, tapi mendengar alasannya “aku tidak akan jadi apa-apa kalau aku tidak melakukan apa-apa” aku pun diam saja. Bahkan, dia berniat kabur dari rumah namun sesampai ditengah jalan dia teringat padaku dan kemudian kembali ke rumah. Selain aku, teman-teman Gadis adalah laki-laki, tapi tak satu pun laki-laki yang pernah bermain ke rumah Gadis, alasannya takut dengan Sang Ayah, jadi wajar kalau sampai umur dua puluh tahun ini dia belum punya pacar. Gadis yang malang.
Setelah lulus SD, kami masuk di SMP yang sama , karena letak rumah kami yang jauh dari sekolah maka kami memutuskan untuk kost , dan ini akan menjadi kisah baru bagi hidup Gadis.
“sekarang aku bisa terbang bebas” ucapnya berkali-kali sebelum masuk sekolah pertama. Aku melihat senyum sumingrahnya, menunjukkan dia memang benar-benar bahagia. Namun, dalam hati kecilku khawatir apa dia akan bisa bertahan dikota ini, beradaptasi dengan baik, mendapatkan teman banyak dan mendapatkan dunia yang selama ini dia impikan. Aku yakin dia pasti bisa menjaga amanat dan akan selalu menjaga nama baik keluarganya.
Saat SMP ternyata kelas kami berbeda, cukup melegakan karena aku ingin melihat Gadis mandiri dan tidak menjadi Gadis yang pemalu seperti dulu. Meski tidak bersama dikelas namun saat di kost setiap sebelum tidur dia selalu menceritakan semua yang dia alami hari itu padaku, sedih,senang, kecewa, semua diceritakannya. Aku pun mendengar ceritanya begitu antusias dan sangat tertarik, karena melihat ekspresi wajah Gadis yang masih sangat polos sekali. Bahkan dia pun tidak tau kalau kadang ada teman-teman yang membodohinya, ini yang membuatku tertawa geli. Tak henti-hentinya aku menceritakan hidup Gadis, karena bagiku hidupnya cukup aneh, dia memiliki keluarga lengkap sepertiku namun dia tidak memiliki rasa perlakuan sayang seperti yang kudapatkan. Kadang kami berdua berpikiran konyol “bagaimana jika hidup kami bertukar” it would be interesting ringht!!but we know that its impossible thing.
Ada satu hal yang paling kupahami dari Gadis, dia sangat keras kepala dan egois. Kekangan dan kekerasan yang dia dapat waktu kecil membuatnya jadi keras kepala dan egois, terutama pada orang tuanya. Om (ayah Gadis) pernah berpesan padaku selama kami tinggal di Kota ini aku harus menjaga Gadis dengan baik, karena menurut beliau aku dianggap lebih dewasa daripada Gadis. She was so special, i thought!!and i envy~0~.

MY HOMEWORK!!!!번역 숙제

MY HOMEWORK!!!!^o^

Tugas Terjemahan 1
1. 5년전에는 물가가 싸더니 요즘은 많니 비싸졌다는 사실을 설명해 줄 필요가 있다
Lima tahun yang lalu harga-harga barang murah, namun akhir2 ini perlu adanya penjelasan nyata tentang harga barang kini yang semakin mahal.
2. 내가 어렸을때 어머니가 고우시더니 지금 많이 늙으셨다.
Saat aku kecil ibuku cantik namun sekarang sudah semakin tua
3. 아까 학생들이 너무 시끄럽더니 지금 조용해졌다는 이유가 뭔지 몰랐거든요
Tadi murid-murid sangat berisik namun sekarang alasan yang menjadikan mereka diam itu apa kan (saya) tidak tau.
4. 옛날엔 가을이면 사슴이 내려오더니 요새는 하나도 없다말이야.
Zaman dulu kalau musim gugur rusa turun gunung, namun akhir-akhir ini (lihatlah) satupun tak ada (yang muncul).
5. 그 전에는 이곳이 연못이더니...
Sebelumya tempat ini adalah kolam, namun...
6. 그는 한번 가더니 소식이 없다.
Dia sekali pergi namun (sampai saat ini) tak ada kabar.
Tugas terjemahan 2
1. 아이가 우유를 매일 마시더니 키가 많이 컸어요.
Badan anak itu semakin besar karena minum susu setiap hari
2. 어렸을 때부터 책을 좋아하더니 (커서) 글쓰기도 잘한다.
Tulisannya pun bagus karena sejak kecil dia memang suka buku.
3. 어릴 때부터 운동을 싫아하더니 뚱뚱해졌어요.
Dia menjadi Gemuk karena saat remaja tidak suka olah raga.
4. 어릴 때부터 성격이 활발하더니 학교에서 친구들에게 인기가 많다.
Dia sangat terkenal dikalangan teman-tema sekolahnya karena sejak remaja sifatnya memang lincah.
Tugas terjemahan 3
1. 동생이 그림을 잘 그렸더니 화가가 되었다.
Seharusnya tidak memakai – 었더니 karena subyek pada kalimat pertama –었더니 selalu ‘나’. Lebih tepat memakai –더니 karena hasil yang ditimbulkan kal.depan adalah kalimat depan.
2. 하숙비가 비싸더니 이사했어요.
Lebih tepat menggunakan –어서 karena subjek pada kalimat depan dan kalimat belakang berbeda. Kalimat depan ‘하숙비’ dan kalimat belakang ‘나’
날씨가 나쁘더니 우산을 가져왔어요.
3. Lebih tepat menggunakan –어서- karena subjek pada kalimat depan dan belakang berbeda dan waktu antara ‘날씨가 나쁜것’ dan ‘우산을 안 가져온것’ waktunya bersamaan.
Tugas terjemahan 4
1. 친구가 한턱낸다고 하더니 학교에도 안 왔다.
Katanya temanku mau mentraktir, kog ke sekolahpun malah nggak dateng.
2. 나만 사랑한다고 하더니 왜 다른 사람을 만나요?
Katanya hanya mencintaiku kenapa kok bertemu orang lain?
3. 주말에 같이 산에 가자고 하더니 왜 전화를 안 해요?
Akhir pekan katanya mau naik gunung bersama, kenapa kok malah nggak nelpon?
4. 온다고 하더니 왜 안 왔어?
Katanya mau datang kog knapa nggak datang?